Artikel
Mudahnya Membuat Pembelajaran Menyenangkan
Tanggal : 05-01-2013 11:18, dibaca 1169 kali.Siang itu setelah keluar dari kelasnya, Ara putriku dengan girangnya bercerita. Kamis depan dia akan jadi domba-dombaan. Dengan penasaran aku bertanya, mengapa dia jadi domba-dombaan. Sambil duduk di hadapanku, Ara melanjutkan ceritanya. Tadi di kelasnya waktu pelajaran Akidah Akhlaq, bu Navi' guru agamanya mengajarkan materi kejujuran. Hari ini semua siswa dikelompok-kelompokkan. Besuk Kamis minggu depan, setiap kelompok yang terdiri dari delapan anak akan memainkan peran dengan bermain sosiodrama. Setiap kelompok, 3 anak berperan menjadi domba-dombaan, 3 anak menjadi warga desa, 1 anak menjadi penggembala dan yang 1 anak menjadi srigala. Mereka akan memainkan cerita ” Penggembala Domba Sang Pembohong”.
Masih panjang cerita Moufya Fattan Ghifara yang biasa dipanggil Ara. Putriku yang sedang duduk di kelas II SDIT Assalamah Ungaran. Selama bercerita aku tangkap suasana batin putriku diliputi penuh kegembiraan. Ekspresi wajahnya ceria, gerak tubuhnya rileks tanpa beban dan senyumnya terus mengembang. Saking gembiranya dia menceritakan “sosiodrama” yang akan dimainkannya berulang-ulang. Dia minta aku menonton saat sosiodrama itu dimainkan bersama kelompoknya. Bahkan berpesan jangan sampai aku lupa menontonnya.
Dua hari sebelum sosiodrama itu berlangsung, Ara bercerita kalau teman-temannya senang dan menunggu-nunggu waktu pelajaran Akidah Akhlaq. Sosiodrama sebuah metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasrat siswa begitu menggebu.
Apa yang dimaksud dengan sosiodrama?
Istilah sosiodrama biasa juga dikatakan sebagai bermain peranan (role playing). Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial. Oleh karena itu sosiodrama ataupun role playing juga di sebut metode dramatisasi. (http//alhafizh84.wordpress.com)
Penggunaan metode sosiodrama sangat efektif dalam memberikan gambaran secara nyata pada diri siswa. Dengan dramatisasi siswa terlibat secara langsung, yakni dengan menjadi pemain suatu peranan. Di samping itu siswa juga menyaksikan langsung jalannya sosiodrama yang sedang dimainkan oleh kelompok lain. Misalnya sosiodrama cerita ”Malin Kundang” waktu pelajaran PKn. Tujuannya untuk memberikan gambaran nyata contoh anak yang durhaka.
Contoh yang lain misalnya pada pelajaran SKI. Guru ingin menggambarkan kisah masuk Islamnya sahabat khalifah Abu Bakar. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan melalui metode sosiodrma dan bermain peranan. Sebab di samping mengetahui proses khalifah Abu Bakar masuk Islam, siswa juga dapat menghayati ajaran dan hikmah yang terkandung dalam kisah tersebut.
Metode sosiodrama sebaiknya diterapkan dalam pembelajaran yang:
1. Bertujuan untuk melatih, menanamkan pengertian dan perasaan seseorang, menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan
2. Diharapkan munculnya partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan
3. Dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam masyarakat kelak
4. Dapat menghilangkan malu, di mana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
5. Bertujuan untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga sangat berguna bagi kehidupan dan masa depannya kelak, terutama yag berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.
Dari cerita putriku dan paparan di atas ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam pengelolaan pembelajaran: Pertama; Penggunaan metode sosiodrama dalam pembelajaran merupakan salah satu metode yang menyenangkan siswa. Hal ini terlihat di mana bukan hanya saat sosiodrama dilaksanakan, akan tetapi sebelum sosiodrama dilaksanakan sudah ditunggu-tunggu oleh para siswa.
Kedua; Metode sosiodrama sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif sangat efektif bila dipergunakan dengan tepat untuk menyampaikan materi pelajaran yang membutuhkan keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi
Ketiga; Metode sosiodrama sangat membantu siswa dalam melatih keberanian, tanggungjawab, kekompakan dan kerjasama. Juga dapat melatih berbahasa dengan baik dan benar, mengasah bakat acting atau olah peran dan mengekspresikan kepribadian siswa.
Sosiodrama merupakan satu dari sekian banyak metode pembelajaran kooperatif yang dapat dipergunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode sosiodrama sangat efektif dan menyenangkan pembelajaran. Dengan modal “menyenangkan” ini, pastinya respon dan keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran – menyerap materi apa yang diajarkan – sangatlah besar. Bukankah suasana yang menyenangkan dan daya serap siswa yang tinggi itu yang menjadi dambaan siswa dan guru? Kalau begitu, ayo kita ciptakan sebanyak-banyaknya pembelajaran yang menyenangkan. Baik menggunakan metode sosiodrama atau metode yang lain. Mudah bukan ????
Pengirim : Oleh : Saiful Umam S.Ag (Kasubbid. Perencanaan pendidikan Assalamah Ungaran)
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 | SDIT Assalamah Ungaran
- Tips Agar Kuat Menjalankan Puasa Ramadhan
- SEJARAH : COMPUTATIONAL THINKING DI INDONESIA
- Perubahan Kurikulum
- SEBUTAN Guru Profesional.....???
Komentar :
Kembali ke Atas